Menyongsong Ramadhan: Pesan Nabi Muhammad SAW dan Pesona Bulan Penuh Berkah

sumber gambar: Image by Freepik.com

Blog AF – Ramadhan merupakan bulan yang sangat istimewa, dipenuhi dengan ampunan dan berlipat ganda pahala atas segala ibadah yang dilakukan. Nabi Muhammad SAW, menjelang kedatangan bulan Ramadhan, pernah memberikan pesan yang sangat berarti kepada umatnya. Beliau mengkhutbah di hadapan para sahabat dan umat Muslim, memberikan penekanan-penekanan yang khusus mengenai Ramadhan. Salah satu khutbah beliau yang terkenal tersebut telah diabadikan dalam berbagai literatur oleh ulama.

Dalam khutbahnya, (kurang lebih) Rasulullah SAW bersabda:

Wahai manusia, telah tiba pada kalian bulan yang penuh berkah, ampunan, dan rahmat dari Allah. Bulan ini merupakan yang terutama di sisi-Nya, dengan hari-hari yang mulia, malam-malam yang berharga, dan waktu-waktu yang sangat diperhatikan. Kalian diundang untuk hadir dalam jamuan-Nya dan menjadi orang-orang yang beruntung untuk mendapatkan keberkahan-Nya.

Baca juga: Pertempuran Yamamah: Perang Saudara dalam Sejarah Islam

Nafas kalian di bulan ini adalah tasbih, tidur kalian adalah ibadah, dan setiap amalan kalian akan diterima serta doa kalian akan dikabulkan. Maka, mohonlah kepada Allah dengan niat yang tulus dan hati yang suci, agar Dia memberikan kemudahan dalam menjalankan puasa dan membaca Al-Qur’an. Karena sungguh, orang yang celaka di bulan agung ini adalah mereka yang terhalang dari ampunan-Nya.

Ingatlah dengan lapar dan dahaga kalian pada bulan ini seperti kalian akan merasakannya di hari Kiamat. Beramallah kepada orang-orang fakir dan miskin di antara kalian, hormatilah orang yang lebih tua, sayangilah anak-anak, jaga silaturahmi, kendalikan lidah dan pandangan dari hal yang terlarang, dan berbelas kasihlah kepada anak yatim agar Allah pun berbelas kasihan kepada kalian.

Bertaubatlah dari dosa-dosa kalian, angkatlah tangan kalian dalam doa di waktu-waktu shalat, karena Allah sangat memperhatikan hamba-Nya pada saat itu. Wahai manusia, bebaskanlah diri kalian dari amalan buruk dengan istighfar, dan ringankanlah dosa-dosa kalian dengan banyak sujud.

Baca juga: Khalid bin Walid: Pedang Allah yang Terhunus

Ketahuilah bahwa Allah bersumpah demi kemuliaan-Nya untuk tidak menyiksa orang-orang yang melakukan shalat dan bersujud, serta tidak menakut-nakuti mereka dengan api neraka saat hari Kiamat tiba.

Wahai manusia, siapapun yang memberikan makanan untuk berbuka kepada seorang Mukmin yang berpuasa di bulan ini, maka pahalanya adalah seperti membebaskan budak dan mendapatkan pengampunan atas dosa-dosanya yang telah lalu.”

Salah satu sahabat bertanya, “Ya Rasulullah, tidak semua dari kami mampu untuk melakukan hal itu!

Beliau menjawab, “Cegahlah diri kalian dari api neraka bahkan dengan sepotong kurma atau seteguk air. Allah akan memberikan pahala bagi mereka yang melakukan amal yang mudah jika tidak mampu melakukan yang lebih.

Wahai manusia, siapapun yang memperbaiki akhlaknya di bulan ini, maka ia akan bisa melintasi jembatan akhirat saat kaki-kaki manusia terpeleset di atasnya. Barang siapa yang meringankan beban hamba sahayanya di bulan ini, maka Allah akan meringankan perhitungan amalannya.

Baca juga: Sejarah Kesultanan Aceh: Kejayaan, Keruntuhan hingga Serambi Mekkah

Barang siapa yang menahan diri dari perbuatan buruk kepada orang lain di bulan ini, maka Allah juga akan menahan kemurkaan-Nya ketika mereka bertemu dengannya. Barang siapa yang memuliakan anak yatim di bulan ini, maka Allah akan memuliakannya ketika mereka bertemu dengannya. Barang siapa yang menjalin silaturahmi di bulan ini, maka Allah akan melimpahkan rahmat-Nya ketika mereka bertemu dengannya. Barang siapa yang memutuskan silaturahmi di bulan ini, maka Allah juga akan memutuskan rahmat-Nya ketika mereka bertemu dengannya.

Barang siapa yang melakukan shalat sunnah di bulan ini, maka Allah akan menyelamatkannya dari api neraka. Barang siapa yang menunaikan kewajiban di bulan ini, maka ia akan mendapatkan pahala seperti orang yang menunaikan 70 kewajiban di bulan lain. Barang siapa yang memperbanyak shalawat atas Nabi di bulan ini, maka timbangan amalannya akan bertambah saat timbangan lain menjadi ringan. Barang siapa yang membaca satu ayat Al-Qur’an di bulan ini, maka ia akan mendapatkan pahala seperti orang yang mengkhatamkan Al-Qur’an di bulan lain.

Wahai manusia, di bulan ini pintu-pintu surga terbuka, maka mohonlah agar tidak ditutup untuk kalian, pintu-pintu neraka tertutup, maka mohonlah agar tidak dibuka untuk kalian, dan setan-setan dibelenggu, maka mohonlah agar mereka tidak mengganggu kalian.

Baca juga: Sejarah Palestina: Perjuangan dan Identitas Bangsa

Kemudian Sayyidina Ali bin Abi Thalib bertanya, “Ya Rasulullah, amal apa yang paling utama di bulan ini?” Nabi menjawab, “Wahai ayahnya Hasan, amal yang paling utama di bulan ini adalah menjauhi segala larangan Allah.”

Dalam bulan yang penuh berkah ini, nilai-nilai kebajikan menjadi lebih berarti, dan tindakan kecil pun menjadi besar dalam pandangan Ilahi.

Kebaikan yang Terlipat Ganda

Di Bulan Ramadhan, setiap kebaikan yang kita lakukan diperkaya dengan keberkahan yang luar biasa. Sebuah amal kecil dihitung sebagai amal besar, dan satu langkah kecil dianggap sebagai perjalanan besar menuju kebaikan. Dalam setiap ibadah, setiap kata yang kita baca, dan setiap langkah yang kita ambil, keberkahan hadir untuk memperkaya setiap momen.

Baca juga: Sejarah Islam di Indonesia: Jejak Peradaban Agung di Tanah Nusantara

Bulan Penuh Kasih Sayang

Selain berkah, Ramadhan juga dikenal sebagai bulan kasih sayang. Ini adalah waktu untuk merasakan kembali kasih sayang dalam diri kita dan menyebarkannya kepada sesama. Menyayangi anak yatim, mengasihi orang muda, dan menyantuni yang lemah adalah bagian integral dari semangat Ramadhan. Solidaritas sosial memenuhi udara, dan setiap tindakan kasih membawa rahmat bagi yang menerima dan yang memberi.

Kesempatan untuk Taubat

Ramadhan juga merupakan kesempatan emas untuk memohon ampunan. Allah membuka pintu taubat dan ampunan-Nya dengan lebar di bulan yang penuh rahmat ini. Setiap sujud, setiap istighfar, adalah langkah menuju pembebasan dari dosa-dosa masa lalu. Ini adalah saat untuk merenung, untuk merintih memohonkan ampunan-Nya, dan untuk membebaskan diri dari beban dosa.

Dalam kesederhanaan puasa dan ibadah, di antara sujud dan doa-doa, mari kita sambut Bulan Ramadhan dengan hati yang bersih dan tekad yang teguh. Biarkan setiap langkah kita di bulan yang penuh berkah ini menjadi jejak menuju kebaikan yang tidak terhitung banyaknya.

Kembali ke home

Referensi:

  1. babel.kemenag.go.id
  2. ramadhan.republika.co.id
  3. www.madaninews.id

Kategori Terkait

Puasa Nisfu Syaban: Niat, Tata Cara, dan Keutamaannya

Other

Admin

Puasa Nisfu Syaban: Niat, Tata Cara, dan Keutamaannya

4 Keutamaan Surah Al-Waqiah dan Amalan yang Membawa Berkah

Other

Admin

4 Keutamaan Surah Al-Waqiah dan Amalan yang Membawa Berkah

12 Macam Sholat Sunnah yang Dianjurkan Nabi Muhammad SAW

Other

Admin

12 Macam Sholat Sunnah yang Dianjurkan Nabi Muhammad SAW

Makna Rukun Iman dan Rukun Islam: Dasar Utama dalam Agama Islam

Other

Admin

Makna Rukun Iman dan Rukun Islam: Dasar Utama dalam Agama Islam

Pandangan Islam tentang Mimpi: Arti, Sumber, dan Etika

Other

Admin

Pandangan Islam tentang Mimpi: Arti, Sumber, dan Etika

Seorang Muslim yang Tetap Sederhana

Seorang Muslim yang Tetap Sederhana

Other

Agie Faishal

Seorang Muslim yang Tetap Sederhana

Seorang Muslim yang Tetap Sederhana

Idealism and perfectionism are my desire

© Copyright by AgieFaishal

0

Tunggu sebentar…

Scroll to Top