Sejarah dan Dinamika Kontroversi Pondok Pesantren Al-Zaytun dan Panji Gumilang

blog.agiefaishal.com

Pondok Pesantren Al Zaytun tetap menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat Indonesia, termasuk di dunia maya. Setelah kontroversi seputar penyusunan barisan shaf dalam salat yang merata antara pria dan wanita, pondok pesantren yang berlokasi di Indramayu ini kembali menjadi sorotan karena dugaan penggunaan lagu Yahudi dalam acara wisuda Institut Agama Islam (IAI) Al-Aziz pada bulan Mei 2023.

Lagu yang dinyanyikan dalam acara tersebut adalah “Hava Nagila”, sebuah lagu Ibrani Yahudi yang berarti “Mari Bergembira”. Lagu ini telah populer selama beberapa dekade. Video acara wisuda yang tersebar di media sosial menjadi viral dan mengundang pandangan skeptis dari beberapa pihak, yang menganggap bahwa pondok pesantren Al Zaytun mungkin terlibat dalam aliran sesat.

Namun, apa sebenarnya sejarah pendirian pondok pesantren yang penuh kontroversi ini? Berikut adalah gambaran lengkap mengenai asal-usul Pondok Pesantren Al Zaytun.

Jejak Pendirian Pondok Pesantren Al Zaytun Dilansir dari sumber resmi, Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun didirikan pertama kali oleh Abdussalam Rasyidi Panji Gumilang pada tanggal 1 Juni 1993 atau 10 Dzulhijjah 1413 Hijriah. Ponpes ini didirikan di bawah payung Yayasan Pesantren Indonesia (YPI) dengan tujuan melayani umat Islam Indonesia dan dari seluruh dunia. Lebih dari itu, Al Zaytun juga mengklaim sebagai institusi pendidikan yang lahir dari masyarakat, dikelola oleh masyarakat, dan ditujukan untuk kesejahteraan masyarakat.

Proses pembangunan Al Zaytun dimulai pada tanggal 13 Agustus 1996 di lahan seluas 1.200 hektar di Desa Mekar Jaya, Kecamatan Gantar, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Tiga tahun berikutnya, tepatnya pada 1 Juli 1999, kegiatan pembelajaran pertama di pondok pesantren ini dimulai. Peresmiannya secara resmi dilakukan pada 27 Agustus 1999 oleh Presiden ketiga Indonesia, B.J Habibie.

Motto Al Zaytun sebagai pusat pengembangan toleransi dan perdamaian tercermin dalam semangatnya untuk membentuk masyarakat yang sehat, cerdas, dan berbudaya. Prinsip pendidikan di sini adalah membimbing dan membangun individu semata-mata untuk beribadah kepada Allah.

Keberhasilan Pondok Pesantren Al Zaytun telah diakui dengan penghargaan dari media Washington Times pada tahun 2005, yang menobatkannya sebagai pesantren terbesar di Asia Tenggara. Pesantren ini menampung sekitar 10 ribu santri dari tingkat pendidikan dasar hingga perguruan tinggi.

Santri dari Berbagai Negara Tidak hanya menarik santri dari Indonesia, Al Zaytun juga menjadi tempat belajar bagi siswa dari negara-negara tetangga di Asia, seperti Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, Thailand, Filipina, Australia, Korea Selatan, Jepang, Hong Kong, India, Pakistan, Nepal, Afghanistan, Irak, Turki, Yaman, hingga Arab Saudi.

Fasilitas Modern di Lingkungan Pondok Dengan lahan seluas 1.200 hektar, Al Zaytun memiliki beragam fasilitas pendukung pembelajaran. Gedung kelas dan asrama, masjid monumental, laboratorium, perpustakaan, ruang seni, dan pusat kesehatan adalah beberapa di antaranya.

Baca juga: Jejak Keluarga Oppenheimer: Perjalanan Sejarah Dinasti yang Penuh Kejayaan

Masjid Rahmatan lil’Alamin, sebuah bangunan monumental berlantai enam dengan luas tanah 100 hektar, menjadi salah satu ciri khas Al Zaytun. Masjid ini mampu menampung hingga 100 ribu jemaah. Ada juga Masjid Al Hayar yang mampu menampung hingga 7 ribu jemaah.

Gedung-gedung pembelajaran di Al Zaytun diberi nama Abu Bakar As Siddiq, Umar bin Khattab, Utsman Ibnu Affan, Ali bin Abi Thalib, Ir Soekarno, dan HM Soeharto. Asrama bagi santri juga tersedia dalam lima bangunan dengan nama Asrama Al Musthofa, Asrama Al Fajr, Asrama Al Nur, Asrama Al Madani, dan Asrama Persahabatan.

Kontroversi yang Menyertai Pondok Pesantren Al Zaytun tak lepas dari sorotan sejak awal berdirinya. Di samping prestasi-prestasinya, sejumlah kontroversi juga mewarnai lembaga yang didirikan oleh Panji Gumilang ini. Berikut beberapa di antaranya:

  1. Penggunaan lagu Yahudi dalam acara wisuda.
  2. Pemberian peran muazin kepada perempuan.
  3. Kontroversi seputar penebusan dosa zina dengan uang.
  4. Barisan shaf salat perempuan sejajar dengan laki-laki.
  5. Penyampaian azan menghadap jemaah, bukan kiblat.
  6. Wanita menjadi khatib salat Jumat.
  7. Dugaan keterkaitan Al Zaytun dengan Negara Islam Indonesia KW 9 secara finansial dan kepemimpinan.
  8. Pernyataan salam “shalom aleichem” oleh pimpinan Al Zaytun, yang merupakan salam dalam bahasa Ibrani.
  9. Kasus pemalsuan dokumen pernah terkait dengan lembaga ini.
  10. Panji Gumilang terlibat dalam kasus pelecehan dan penghinaan terhadap guru.

Hingga artikel ini dipublish, Panji Gumilang sudah ditetapkan sebagai tersangka oleh Bareskrim dalam kasus penodaan agama. Keputusan untuk menetapkan Panji Gumilang sebagai tersangka ini didasarkan pada hasil rapat perkara yang dilaksanakan oleh tim penyidik pada hari Selasa (1/8) malam yang lalu.

Dalam kelanjutan proses hukum, Panji Gumilang telah diambil tindakan penahanannya di Rumah Tahanan (Rutan) Bareskrim Polri, dimulai pada Rabu (2/8) pukul 02.00 WIB. Masa penahanan ini akan berlangsung selama 20 hari, hingga tanggal 21 Agustus 2023.

Tindakan hukum yang diambil terhadap Panji Gumilang mencakup Pasal 14 Ayat 1 UU Nomor 1 Tahun 1946 dan/atau Pasal 45a Ayat 2 Juncto Pasal 28 Ayat 2 UU ITE, serta/atau Pasal 156a KUHP, dengan ancaman hukuman maksimal 10 tahun penjara.

Kembali ke beranda

Referensi:

  1. Radar Mukomuko
  2. Tempo
  3. Detik

 

 

Kategori Terkait

Sejarah Persija Jakarta: Dari Awal Berdiri Hingga Gelar Juara dan Prestasi Internasional

History

Admin

Sejarah Persija Jakarta: Dari Awal Berdiri Hingga Gelar Juara dan Prestasi Internasional

sejarah persib

Sejarah Singkat si Pangeran Biru Persib Bandung

History

Admin

sejarah persib

Sejarah Singkat si Pangeran Biru Persib Bandung

Tahun Baru Islam: Sejarah, Makna, dan Keutamaannya dalam Al-Qur’an dan Hadits

History

Admin

Tahun Baru Islam: Sejarah, Makna, dan Keutamaannya dalam Al-Qur’an dan Hadits

Sejarah Manchester United: Jejak Panjang Menuju Kegemilangan

History

Admin

Sejarah Manchester United: Jejak Panjang Menuju Kegemilangan

blog.agiefaishal.com

Sejarah Inter Miami CF: Lika-Liku Klub Baru Lionel Messi

History

Admin

blog.agiefaishal.com

Sejarah Inter Miami CF: Lika-Liku Klub Baru Lionel Messi

blog.agiefaishal.com

Sejarah Al-Nassr: Klub Baru Ronaldo dan Sadio Mane

History

Admin

blog.agiefaishal.com

Sejarah Al-Nassr: Klub Baru Ronaldo dan Sadio Mane

Idealism and perfectionism are my desire

© Copyright by AgieFaishal

0

Tunggu sebentar…

Scroll to Top