Khalid bin Walid, dikenal sebagai “Pedang Allah Yang Terhunus,” adalah salah satu sahabat dekat Nabi Muhammad SAW dalam sejarah Islam. Lahir di Makkah sekitar tahun 592, Khalid bin Walid memiliki peran penting dalam ekspansi wilayah Islam.
Khalid bin Walid tumbuh dalam keluarga bangsawan Quraisy di Makkah yang sangat memusuhi Islam. Ayahnya merupakan pemimpin yang berkuasa di masa itu, sehingga Khalid bin Walid pun dididik untuk memerangi Islam.
Bakatnya dalam strategi perang dan taktik militer terlihat sejak usia muda. Sebelum memeluk Islam, Khalid berpartisipasi dalam beberapa pertempuran melawan Nabi Muhammad SAW dan para pengikutnya. Salah satunya adalah perang Uhud pada tahun 625 M, dimana pasukan Nabi Muhammad luluhlantak oleh pasukan Khalid bin Walid.
Baca juga: Abu Bakar Ash-Shiddiq: Cahaya Kesetiaan dalam Masa Kegelapan
Pada saat perang Khandaq, Khalid bin Walid mendapatkan tugas khusus untuk membunuh Nabi Muhammad SAW. Atas ijin Allah SWT walaupun dalam kondisi terjepit pasukan Nabi Muhammad berhasil selamat. Pasca perang Khandaq ini (sekitar tahun 627 M), Khalid bin Walid akhirnya memeluk Islam setelah Nabi Muhammad memuji kekuatan dan kecerdikan Khalid bin Walid melalui surat yang diberikan saudaranya yang lebih dulu masuk Islam. Khalid bin Walid tertegun setelah membaca kalimat dari Nabi Muhammad SAW yang hampir Khalid bunuh itu dan memantapkan hatinya untuk masuk Islam.
Setelah itu, Khalid bin Walid menjadi salah satu sahabat terdekat Nabi Muhammad SAW dan berperan penting dalam sejumlah kampanye militer penting dalam sejarah Islam.
Kepemimpinan Khalid bin Walid yang luar biasa dan keberaniannya di medan perang membuatnya menjadi panglima perang yang ditakuti oleh musuh-musuh Islam. Ia berhasil memimpin pasukan Muslim dengan cerdik dan mengalahkan musuh dalam beberapa pertempuran penting. Seperti perang Mut’ah, perang Riddah, dan perang Yarmuk.
Baca juga: Pertempuran Yamamah: Perang Saudara dalam Sejarah Islam
Salah satu kemenangan paling terkenal Khalid adalah Pertempuran Mu’tah pada tahun 629 M. Dalam Pertempuran Yarmuk pada tahun 636 M, ia memimpin pasukan Muslim dan berhasil mengalahkan pasukan Romawi, membawa wilayah Suriah di bawah penguasaan Islam.
Khalid bin Walid diakui sebagai salah satu jenderal terhebat dalam sejarah perang, berkat keahliannya dalam strategi militer dan keberaniannya di medan perang. Kepemimpinannya dan keadilannya juga membuatnya dicintai oleh tentara dan rakyat Muslim. Warisannya menginspirasi banyak orang di seluruh dunia dan dianggap sebagai simbol keberanian, kecakapan, dan kejujuran dalam perang serta ketaatan pada nilai-nilai Islam.
—
Setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW, Khalid bin Walid terus aktif dalam perang melawan musuh-musuh Islam. Namun, pada tahun 642 M, ia mengundurkan diri dari komando militer dan hidup sebagai warga biasa di Yaman hingga akhir hayatnya pada tahun 642 M. Jejak abadi Khalid dalam sejarah agama ini membuktikan peran pentingnya dalam penaklukan Islam dan keteguhan iman yang memandu tindakannya sepanjang hayatnya.
Referensi:
© Copyright by AgieFaishal
0
Tunggu sebentar…