Demokrasi, sebuah sistem politik yang mengandalkan partisipasi aktif dari rakyat, telah menjadi pondasi penting di banyak negara di seluruh dunia. Istilah “demokrasi” sendiri berasal dari bahasa Yunani, yaitu “demos” yang berarti rakyat, dan “kratos” yang berarti kekuasaan. Secara harfiah, demokrasi berarti “kekuasaan rakyat” atau “pemerintahan oleh rakyat”.
Asal-usul demokrasi dapat ditelusuri kembali ke zaman kuno di kawasan Yunani. Di Athena, kota negara kuno yang terkenal, sistem politik demokrasi berkembang pada abad ke-5 SM. Model ini disebut sebagai demokrasi langsung, di mana warga negara laki-laki dari kota tersebut memiliki hak untuk berpartisipasi secara langsung dalam pengambilan keputusan melalui rapat umum. Namun, perlu diingat bahwa pada masa itu, demokrasi di Athena hanya berlaku untuk warga negara laki-laki dengan status kewarganegaraan, sedangkan wanita, budak, dan orang asing tidak memiliki hak politik.
Tidak hanya di Yunani, sejarah demokrasi juga menyimpan jejak di dunia Islam. Beberapa kesultanan Islam, seperti Kesultanan Utsmaniyah dan Kesultanan Mughal, mencerminkan prinsip-partisipasi politik dan keterlibatan publik dalam sistem pemerintahannya.
Perkembangan demokrasi semakin menguat pada abad ke-17 dan ke-18 melalui era Pencerahan di Eropa. Pemikiran tentang demokrasi mulai tumbuh di berbagai negara, termasuk Inggris, Prancis, dan Amerika Serikat. Revolusi Inggris pada abad ke-17 membawa perubahan dari monarki absolut menuju monarki konstitusional, di mana kekuasaan raja dibatasi oleh undang-undang dan hak-hak parlemen.
Revolusi Prancis pada akhir abad ke-18 menciptakan deklarasi hak asasi manusia dan warga negara, menyatakan bahwa semua manusia lahir bebas dan setara dalam hak dan kebebasan. Revolusi ini menjadi tonggak peralihan dari monarki absolut menuju republik dengan pemerintahan yang dipilih oleh rakyat.
Baca juga: Sejarah Sepak Bola: Si Pemersatu Dunia
Di Amerika Serikat, negara ini didirikan atas prinsip-prinsip demokrasi. Deklarasi Kemerdekaan tahun 1776 menegaskan bahwa “semua orang diciptakan setara” dan berhak atas “kehidupan, kebebasan, dan pengejaran kebahagiaan.” Pada tahun 1787, Konstitusi Amerika Serikat ditandatangani, membentuk pemerintahan federal dengan sistem pemilihan presiden, Senat, dan Kongres yang diwakili oleh wakil-wakil yang dipilih oleh rakyat.
Seiring berjalannya waktu, demokrasi semakin menyebar ke berbagai penjuru dunia. Banyak negara di Eropa, Amerika Selatan, dan Asia mengadopsi sistem politik demokrasi dengan berbagai model dan tingkat partisipasi yang berbeda. Demokrasi telah menjadi sistem pemerintahan yang paling dominan dan banyak diikuti di dunia saat ini.
Baca juga: Korea Utara: Keberlanjutan Misteri di Negeri Eksentrik
Namun, dalam perkembangannya, demokrasi juga menghadapi berbagai tantangan. Beberapa negara berjuang membangun sistem politik yang kuat dan berfungsi dengan baik. Isu-isu seperti korupsi, ketidaksetaraan, dan konflik politik sering menjadi kendala dalam upaya mengembangkan demokrasi yang inklusif dan berkelanjutan.
Sejarah demokrasi adalah kisah tentang perjuangan menuju kekuasaan rakyat dan evolusi sistem pemerintahan yang melibatkan partisipasi aktif dari rakyat. Di tengah tantangan zaman dan dinamika masyarakat, demokrasi terus beradaptasi untuk mencerminkan aspirasi dan nilai-nilai masyarakat di berbagai negara di seluruh dunia. Melalui jejak perjuangannya, demokrasi tetap menjadi sumber inspirasi dan harapan bagi jutaan orang yang mengidamkan partisipasi aktif dalam pembentukan masa depan yang lebih baik.
Referensi:
© Copyright by AgieFaishal
0
Tunggu sebentar…