Kesultanan Aceh adalah salah satu kerajaan Islam terbesar bersejarah yang memiliki peran penting dalam perkembangan Nusantara, mulai dari penyebaran agama Islam, perdagangan internasional, hingga perlawanan terhadap kolonialisme Belanda. Berlokasi di ujung barat Pulau Sumatra, kesultanan ini kaya akan sejarah. Salah satu nya karena peran penting dari kejayaan Kesultanan Aceh yang erat hubungannya dengan dunia Islam, hingga Aceh mendapat julukan sebagai daerah Serambi Mekkah.
Kesultanan Aceh didirikan oleh Sultan Ali Mughayat Syah. Daerah ini memiliki posisi geografis yang cukup strategis dalam jalur perdagangan laut antara Asia dan Timur Tengah, menjadikannya pusat perdagangan penting dalam jaringan perdagangan rempah-rempah di Nusantara. Kesultanan Aceh mencapai puncak kejayannya pada abad ke-16 hingga awal abad ke-17 di bawah pemerintahan Sultan Iskandar Muda. Pada masa ini, Aceh dikenal sebagai kekuatan maritim yang kuat, menguasai jalur perdagangan dan menjalin hubungan diplomatik dengan berbagai negara, termasuk Turki Utsmaniyah. Kesultanan Aceh memperluas wilayah kekuasaannya hingga ke wilayah-wilayah sekitarnya, termasuk bagian dari Semenanjung Malaya.
Baca juga: Sejarah Islam di Indonesia: Jejak Peradaban Agung di Tanah Nusantara
Kesultanan Aceh juga terlibat dalam interaksi dengan bangsa Eropa, terutama Portugis, Belanda, dan Inggris. Penjelajahan dan perangkap kolonialisme membuat Aceh terlibat dalam konflik dengan negara-negara ini, khususnya dengan Belanda. Perang Aceh-Belanda yang terkenal, seperti Perang Aceh pertama (1873-1904), menjadi salah satu konflik bersejarah di Nusantara.
Kesultanan Aceh mengalami kemunduran setelah pewaris ataupun pemimpin di kesultanan mengalami perpecahan/konflik internal yakni persaingan antara para ulama dan ulèëbalang (pemimpin daerah). Selain dari internal, faktor eksternal pun seperti perang dengan Belanda memperparah kondisi yang pada akhirnya Belanda berhasil menguasai wilayah Aceh, sekaligus menandai akhir dari kejayaan Kesultanan Aceh sejak 1903.
Baca juga: Sejarah Palestina: Perjuangan dan Identitas Bangsa
Kesultanan Aceh meninggalkan banyak warisan budaya dan sejarah yang tetap eksis hingga saat ini. Banyak monumen dan peninggalan bersejarah masih dapat ditemukan di wilayah ini, termasuk Masjid Raya Baiturrahma, Taman Sari Gunongan, Benteng Indra Patr, Meriam Kesultanan Aceh, Makam Sultan Iskandar Muda, Hikayat Aceh, Bustan al-Salatin, Tuhfat al-Nafis, dan masih banyak lagi.
Referensi:
© Copyright by AgieFaishal
0
Tunggu sebentar…